Dengan Pemberdayaan, Desa Ini Ingin Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan

403

kabartuban.com – Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai usaha akan menjadi andalan desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, untuk menurunkan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Dengan dana Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2MSG) yang baru saja diterima oleh desa, enam kelompok masyarakat akan langsung menerima manfaat program CSR, PT Semen Indonesia.

Kepala Desa Tuwiri Wetan, Setyobudi, saat ditemui dalam acara penyerahan dana P2MSG mengatakan, dari 10 program yang akan dilaksanakan, 6 program diantaranya berbasis pemberdayaa, sementara sisanya adalah pembangunan fisik sebagai sarana pendukung desa.

“Memang kami mengutamakan pemberdayaan, pembangunan fisik kalau tidak penting langsung saya yang coret, ” kata Setyobudi.

Menurut kepala desa itu, pemberdayaan masyarakat diantaranya adalah pemberdayaan ibu-ibu PKK dengan memberikan pelatihan pembuatan makanan kering, pelatihan gulung dinamo, pelatihan las hingga pemberdayaan di bidang pertanian.

“Ini penting, syukur jika pemberdayaan itu dapat berkembang dan akhirnya mandiri,” imbuh Kepala desa yang suka bersepeda itu.

Senada dengan kepala desa Setyo budi, koordinator FMK, desa Tuwiri Wetan, Subakir mengatakan, jika seluruh program pemberdayaan di desa adalah upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, serta pengurangan jumlah pengangguran. Diharapkan seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat Desa Tuwiri Wetan.

“Semoga bantuan dari CSR Semen Indonesia ini dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan maksimal. Melalui program itu tahap awal ini sudah mampu memberdayakan sekitar 40 warga kami untuk bekerja,” kata Subakir.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono, mengatakan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen menjalankan program pemberdayaan masyarakat melalui Program Coorporate Social Responsibility (CSR) kepada desa-desa di wilayah pengembangan perusahaan.

Di Kabupaten Tuban, perusahaan telah melakukan program pengembangan masyarakat untuk 26 desa dan 3 kecamatan dengan nilai total Rp7,25 miliar.

Program pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan merupakan hasil masukan dari masyarakat. Pada tahap awal, masing-masing desa dan kecamatan menyusun proposal program melalui musyawarah dan Focus Group Discussion (FGD). Dari ajuan proposal tersebut, tim yang terdiri dari perwakilan perusahaan, desa, kecamatan dan kabupaten melakukan verifikasi final untuk menentukan program yang akan direalisasikan. Pemilihan program diprioritaskan pada proposal yang bersifat pemberdayaan.

“Pelaksanaan CSR perusahaan lebih diprioritaskan pada program pemberdayaan masyarakat, dimana hal ini selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Tuban, yaitu pengentasan kemiskinan,” kata Sigit.

Pada tahun 2018, perusahaan menerima ajuan sebanyak 204 proposal. Namun, proposal yang memenuhi verifikasi hanya sebanyak 190 proposal, yang terdiri dari 114 kategori pemberdayaan masyarakat dan 76 kategori pembangunan sarana dan prasarana. (Luk)

/