Budaya Sebagai Identitas Bangsa

1408
Atraksi seni bela diri dari Pagar Nusa Nu Tuban disela-sela kegiatan Ngaji Budaya Lesbumi Tuban.

kabartuban.com – Bangsa yang tidak mempunya tradisi dan budaya akan muda dihancurkan oleh bangsa lain, mungkin ungkapan tersebut menjadi pembuka dari Ngaji Budaya KH. Agus Sunyoto dalam memperingati Harlah NU ke 94 di Halaman kantor Pimpinan Cabang (PC) Nadlatul ‘Ulama (NU) Kabupaten Tuban, Minggu malam (21/5/2017).

Ketua Lesbumi PC. NU Tuban, M. Zainuddin mengatakan pihaknya merasa bersyukur dan bahagia adanya kepengurus yang baru, karena ini sebuah tanggungjawab untuk melestarikan seni, tradisi dan budaya yang menjadi identitas dari sebuah bangsa.

“Alhamdulillah, tadi pagi sudah dibentuk paguyuban seni Tongklek Kabupaten Tuban, sebagai awal wujud Lesbumi Tuban, mulai bekerja,” kata Zainudin.

Pria yang juga seniman ini, berharap seluruh kepungurusan baru Lesbumi Tuban akan menjadi benteng pertama untuk melawan pihak-pihak yang mau menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menghilangkan identitas bangsa.

“Kami menolak organiasi apapun yang tidak menerima pancasila, dan kami menjadi garda terdepan untuk memcegahnya,” katanya.

Sementara itu Wakil ketua Tanfidiyah PC NU Tuban, H. Kasduri, dalam sambutanya mengatakan bangga dengan Ketua PP Lesbumi, KH Agus Sunyoto karena dengan tulisannnya yang meramu banyak cerita dan meluruskan sejarah yang selama ini banyak yang melencengkan dari sejarah kebenaran sejarah lewat bukunya.

“Kami warga NU bangga ada dari kalangang kaum tradisional yang mempunyai banyak karya yang mengupas fakta sejarah di Nusantara, seperti Buku Atlas Wali Songo karya KH. Agus Sunyoto,” kata H Kasduri dalam sambutanya.

Sedangkan dalan penyampaian materi Ngaji Budaya, Ketua PP Lesbumi mengupas bagaimana budaya menjadi identitas bangsa dan menjadi permersatu negara serta Khazanah keragaman budaya yang dimiliki Indonesia.

Seperti Islam ketika masuk ke Andalusia (Spanyol) yang di sebarkan oleh Ke khalifaan Bani Umayyah yakni Abdurrohman Addakhil, ketika itu menduduki selama kurun 800 tahun di Andalusia, tapi karena tidak mempunyai budaya islam, mereka mudah dihancurkan oleh ratu Isabela dari Inggris. Yang kala itu, kekuasaan terakhir di Granada (Spanyol Utara), dan sampai sekarang peninggalan Islam di Andulusia tidak berbekas, itu karena tidak ada budaya islam disana.

Agus Sunyoto juga berpesan pada PC Lesbumi Tuban yang baru dibentuk, agar selalu bekerja keras dalam melestarikan budaya yang beragam di Nusantara ini, agar akarnya tidak tercerabut oleh era golablisasi, sehingga Nguri-nguri tradisi itu menjadi penting dan vital di NKRI.

“Seni, Tradisi dan Budaya harus dilestarikan sampai kapan pun, karena ini menjadi alat pemersatu Bangsa,” pesannya.

Pada kesempatan tersebut, selain Ngaji Budaya, digelar pula pertunjukan Seni Tongklek yang lagi booming di Bumi Wali, serta atraksi seni bela diri Pagar Nusa dan Parade Puisi yang dibacakan secara bergantian. (Dur)

/