Gubernur Khofifah Kunjungi Festival Melon di Tuban

970
Didampingi Bupati Tuban H Fathul Huda, Gubernur Jatim Dra.Hj.Khofifah Indar Parawangsa saat memanen buah melon di Desa Klotok Kecamatan Plupang Tuban.

kabartuban.com – Gubernur Jawa Timur, Dra.Hj.Khofifah Indar Parawansa mengunjungi festival melon di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Sabtu (11/5/2019).

Gubernur Jatim didampingi Bupati Tuban, H Fathul Huda ini meyakini dengan bertanam atau menjadi petani melon, bisa menurunkan angka kemiskinan yang terjadi Jatim, yang mana di daerah pedesaan sekitar 15,2 persen.

“Keuntungan yang diperoleh petani melon, akan menambah signifikansi percepatan penyejahteraan para petani, dan dalam prosesnya pasti akan merekrut tenaga kerja dalam pengerjaannya,” kata Gubernur Jatim.

Selain kualitas melon yang cukup baik di wilayah Bumi Wali ini, juga ada klengkeng yang memiliki nilai jual tinggi atau kualitas ekspor, sehingga membuat dirinya ingin datang langsung dan dapat input dari bupati dan kelompok tani melon, bisa mejadi referensi .

“Saya ingin tahu bagaimana caranya petani mendapatkan akselerasi dari profit dari bertani melon,” katanya.

Perempuan yang juga menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU ini, berencana untuk mengajak para petani melon Rabu depan ini ke darah Sidoarjo yang juga akan ada panen melon prima, dan kualitasnya ekspor. Sebab melon yang hasilkan tersebut memiliki kulit yang mengkilap, berbentuk kotak dan rasanya krenyes.

“Disana menjadi pilot projek Dinas Pertanian Provinsi, dan bisa belajar disana, kalau terkait bentuk terserah petani sini ingin kotak atau bagaimana, akan tetapi kalau kualitasnya terjaga, harganya pun juga akan lumayan,” tambahnya.

Semenetara itu, Prapto (43) Warga setempat yang juga petani melon saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya menanam buah melon setahu sekali, setelah dilakukan dua kali tanam padi dan yang ketiga digunakan untuk tanam melon.

“Tahun ini tingkat berhasil 50 persen Mas, kalau kemarinĀ  berhasil,” katanya.

Meski seperti itu, pihaknya tetap bersyukur bisa merasakan panen. Melon yang mereka jual, satu kilogramnya di hargai Rp 4.500 tinggal melihat jenisnya. Sedangkan lahan yang ditanami seluas kurang lebih satu hektar.

“Kalau tipe A beratnya bisa sekitar 3-3,5 Kg, kalau B 1,5 hingga 2 Kg,” terangnya.

Untuk diketahui hampir 800 hektar lahan yang berada di sekitar Desa Klotok dan Magersari yang digunakan untuk tanaman Holtikultural seperti, semangka Blewah dan melon. Ada banyak jenis melon juga yang dikembangkan yakni, Golden, Canary, Alisa. (Dur/Rul)

/