Industri Ikan Asin Pangkas Penggunaan Garam Hingga 50%

781
Aktifitas dari karyawan Sujono, di Desa Glodog, Kecamatan Palang Tuban yang menjemur ikan asin setelah dikasih garam.

kabartuban.com – Kelangkaan garam yang terjadi hampir satu bulan terakhir, membuat proses produksi ikan asin di Kabupaten Tuban terganggu. Pasalnya untuk mendapatkan garam sebagai salah satu bahan pengawetan dan pengasinan ikan, cukup sulit didapat oleh para pengusahan ikan asin.

Sujono, warga Desa Glodog, Kecamatan Palang Tuban, salah satu pengusaha ikan asin yang sudah puluhan tahun bergelut dengan ikan asin ini terpaksa mengurangi penggunaan garam hingga 50 persen dari biasanya, karena sulitnya mendapatkan kristal putih berasa asin tersebut.

“Dapatnya susah, kalau ada harganya cukup mahal, makanya dikurangi sampai setengahnya,” kata Sujono (26/7/2017).

Diterangkan, harga garam saat ini mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000/ kilogram. Padahal sebelumnya paling mahal harga garam hanya Rp3.000/kilogram. Sementara untuk memproduksi ikan asin, rata rata satu hari membutuhkan garam hingga 4 kwintal.

“Sekarang 5 ribu sekilo, padahal untuk produksi rata rata butub 4 kwintal,” terang Sujono.

Untuk menekan biaya produksi, Sujono terpaksa menyiasati penggunaan garam dari 4 kwintal untuk mengolah 1 ton ikan menjadi 2 kwintal saja.

“Harga ikan gak mungkin dinaikan mas, makanya caranya di kurangi garamnya,” imbuh pengusaha ikan asin rumahan ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban Ir.Amenan, saat dikonfirmasi mengatakan, Pemkab sudah melakukan berbagai upaya menjaga ketersediaan garam. Bahkan untuk meningkatkan produksi petani garam, salah satunya dengan membentuk kasawan ladang garam hingga 15 hektar dengan produksi 100 ton per hektar. Namun kondisi cuaca rupanya menghambat produksi garam petani Tuban.

“Soal harga saja justru senang kalau mahal karena petani kita dapat merasakan nikmatnya. Sekarang 3000 ditingkat petani kita, sebelumnya hanya Rp3.000/kilo. Kalau produksi kami sudah siapkan kawasan ladangnya untuk peningkatan produksi,” terang Amenan. (Luk)

/