Kemiskinan Masih Menjadi PR Hudanoor Periode Pamungkas

350
Potret kemiskinan di Tuban
Potret kemiskinan di Tuban
Potret kemiskinan di Tuban

kabartuban.com – Masalah kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Fathul Huda dan Noor Nahar Hussein (Hudanoor) pada periode kedua ini.

Untuk mengurai masalah kemiskinan ini, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemerintah Kabupaten Tuban menjadi fokus utama pemerintahan Hudanoor.

Data yang ada menunjukkan, angka kemiskinan di Kabupaten Tuban tahun 2015 mencapai 17,08 %. Hudanoor berttekad angka kemiskinan bakal turun emjadi 12,08 % saat berakhirnya kepemimpinannya pada 2021 mendatang.

“Kita  targetkan untuk tiap tahun terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 1 %, sehingga untuk lima tahun ke depan, tahun 2021 menjadi angka 12 persen,” ungkap Noor Nahar Hussein kepada kabartuban.com, Selasa (13/12/2016).

Noor Nahar melanjutkan, sebelumnya angka kemiskinan di Kabupaten Tuban pada tahun 2014 sebesar 16,64 %, namun di tahun 2015 angka kemiskinan di Kabupaten Tuban malah meningkat sebanyak 17,08 %. Posisi itu merupakan ranking ke-32 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Jadi untuk menekan angka kemiskinan tersebut, perlu adanya kerja keras dari semua pihak dan penekanan pada program  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam RPJMD 2016-1021,” paparnya.

Dikatakan oleh Noor Nahar, upaya penurunan angka kemiskinan secara tidak langsung diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kabupaten Tuban Tahun 2014 sebesar 64,58 %, sedangkan untuk IPM Provinsi Jawa Timur sebesar 68,14 %.

Wabup menambahkan, ke depan diharapkan angka yang ditargetkan harus terukur sesuai dengan data Basis Data Terpadu (BDT) Kabupaten Tuban sebagai tolak ukur kinerja di setiap SKPD.

“Dengan adanya Pemutahiran Data Basis Terpadu (PBDT) akan menjadi tolak ukur kerja kita naik atau turun sehingga kedepan bisa meningkatkan kualitas SDM yang merata dan mempercepat penanggulangan kemiskinan,” tutupnya. (har)

 

/