Lambat Kerjakan Proyek, Wabup Cek Langsung Pengerjaan Drainase

864
Wakil Bupati Tuban, Ir.H.Noor Nahar Hussain, M.Si saat masuk ke dalam Drainase di Jl. Basuki Rahmad yang belum selesai dikerjakan.

kabartuban.com – Karena ada keterlambatan proyek pengerjaan troatoar pedestrian dan saluran air (drainase) di Jalan Basuki Rahmat , Jl. Teuku Umar sekitar 20 persen, Wakil Bupati Tuban, Wakil Bupati Tuban Ir.H. Noor Nahar Hussain, M.Si meninjau langsung pengerjaan proyek, untuk memastikan penyebabnya.

Tak segan-segan untuk berkotor-kotran, Wabup turun ketempat lokasi  drainase dan sumur  resapan yang dibangun, untuk memastikan kelebihan apakah, pemnaguna tersebut sesuia dengan yang dipalorkan kepadanya.

“Seharusnya sudah mencapai 50 persen, ini terlambat 20 persen ,” kata Wabup saat ditemui dilapangan, Senin (19/11/2018).

Wabup meminta pengawas, pelasksana dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP)  yang menghabiskan anggaran Rp 2,2 Miliar ini,  bisa menyelasaikan sesuai dengan target. Bahkan juga diminta untuk dikerjakan malam hari.

“Agar tercapau sesuai target, kalau bisa malam juga harus dikerjakan,” tambahnya.

Pembangunan pedestrian dan drainase ini dilakukan karen selama ini masyarakat perkotaan banyak yang mengeluh, ketika musim hujan datang. Selokan atau drainase tidak kuat menampung derasnya air yang masuk, sehingga perlu adanya pembenahan, salah satunya dengan sistem eko green yang saat ini diterapkan.

“Makanya dengan sistem eko green ada sumur resapan ini, bisa menggulangi banjir yang terjadi di kota,”katanya.

Selain sitem drainase yang bangun,  juga dipasang guiding block (jalan ramah untuk difabel,) karena fungsi dari trotaor dan Pedestrian diperuntukkan bagi pejalan kaki untuk menikmati nuansa bangunan perkotaan dan taman-taman Kota / Kabupaten.

“Pengawasan harus selalu dilakukan waluapu sudah guiding block, tapi kalau masih digunakan jualan, ya percuma,” terangnya.

Sementara itu, Juli Wibowo, Kabid Air Minum dan Drainase Dinas PRKP kabupaten Tuban, mengatakan keterlambatan proyek ini, disebabkan oleh kurangnya pekerja yang dilibatkan, karena pada akhir tahun,  juga banyak proyek yang dikerjakan berbarengan.

“Ini kan bersamaan waktu pengerjaan proyek, jadi kesulitan dalam menambah pekerja,” sambungya. (Dur/Rul)

/