Panen Melimpah, Petani Garam Keluhkan Harga Anjlok

3
Petani saat memanen hasil garam di lahan garapanya.

kabartuban.com – Para petani garam di wilayah Kecamatan Palang Tuban, mengeluhkan harga garam yang anjlok disaat musim panen kali ini. Sejak tiga bulan terakhir, hasil panen mereka hanya di hargai Rp200 perkilogram.

Salah satu petani garam, Ahwan (40) menuturkan, biasanya harga normal garam tengkulak mengambil ke petani perkilogram dari Rp1000 hingga Rp1.500. Namun, untuk tahun ini termasuk paling parah. Karena di tahun sebelumnya harga terendah, hanya mencapai Rp850 perkilogtan

“Ya hampir setiap minggu harga garam rakyat turun. Sekarang harganya Rp 200 per kilogram. Harga tersebut benar-benar tidak layak,” ungkapnya, Selasa (15/10/2019).

Petani garam asal Desa Pliwetan, Kecamatan Palang ini mengungkapkan, harga garam saat ini terjun bebas karena sudah memasuki masa panen sejak tiga bulan ini, sehingga produksi garam banyak.

“Situasi begini kan menunjukkan bahwa garam kita sebenarnya melimpah,” ucapnya heran.

Oleh sebab itu, pria yang telah puluhan tahun menggeluti garam berharap pemerintah bisa membantu petani garam supaya harga kembali stabil.

“Kami harap harga kembali normal. Kasihan petani garam apabila harga terus anjlok,” tambahnya

Senada juga dikatakan oleh Sunjoto, warga setempat, sampai saat ini petani garam ini sudah memanen sebanyak enam kali. Sekali panen menghasilkan 5 ton garam bersih yang langsung dibeli oleh tengkulak yang berada di sekitar tambak.

“Satu petak tanah bisa menghasilkan satu ton garam, ” katanya.  (Dur/Rul)

/