Penghuni Lapas di Jatim Terbanyak Kedua di Indonesia

610
Loncing layanan komunikasi di Lapas Tuban

kabartuban.com –  Penghuni Lembaga Pemsyarakatan (Lapas) di Jawa Timur terbanyak kedua se Indonesia. Dengan jumlah nara pidana (napi) dan tahanan sebanyak 20 ribu orang masih di bawah Sumatra Utara. Di Sumtra Utara napi maupun tahanan sebanyak 24 ribu orang.

“Yang lainnya masih dibawah 15 ribu, termasuk Jawa Barat. Banyaknya napi dan tahanan membuat seluruh lapas dan Rutan over kapasitas. Untuk pelaku dan pengedar yang menghuni Lapas se Jawa Timur sebanyak 1800, dan pengguna narkoba sebanyak 300,” ungkap Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jawa Timur, Budi Sulaksana, saat acara launcing Wartelsus di Aula Lapas (9/2/2017).

Dikatakan, dengan jumlah Napi sebanyak itu kunjungan keluarga juga banyak. Sehingga layanan Warung Telekomunikasi Kusus (i-wartelsus Video Call) sangat diperlukan. Hal itu untuk mengurangi jam kunjungan keluarga. Meski keluarga tudak berkunjung sewaktu-waktu dapat memantau kondisi keluarganya yang kini menjadi warga binaan. Layanan komunikasi ini bakal diseragamkan di seluruh Lapas di Jawa Timur.

“Ke depan wartelsus ini akan kami seragamkan se Jawa Timur. Saat ini sudah ada empat Lapas di Jawa Timur yang menggunakan wartelsus, salah satunya di Tuban,” tandasnya.

Maraknya pengedaran narkoba di Jawa Timur, lanjutnya, membuat pihak lapas harus melakukan sesuatu, diantaranya dengan mengemas komunikasi, agar komunikasi dibatasi. Sehingga, Lapas tidak menjadi pasar peredaran narkoba. Indonesia.

“Program ini diharapkan mampu mendeteksi jika ada penggunaan narkoba di dalam Lapas,” tuturnya.

Ke depan, dengan adanya wartelsus tersebut akan terintregasi dengan pusat, sehingga semua data base kemsyarakatan langsung terkoneksi di Jakarta. Dengan adanya program layanan komunikasi itu bisa mengurangi jumlah kunjungan keluarga napi ke lapas.

“Seperti di Lapas Medaeng yang dihuni sekitar 2.400 warga binaan, setiap harinya dikunjungi keluarga dengan jumlah rata-rata 1.500 orang/hari,” tuturnya. (har)

 

/