Perpustakaan Jalanan Jatirogo Gelar Aksi Peduli Corona

5
Perpusjal buka lapak

kabartuban.com – Perpustakaan Jalanan (Perpusjal) Jatirogo menggelar aksi peduli Corona dengan membagikan Hand Sanitizer dan Masker gratis kepada masyarakat. Hand Sanitizer tersebut dibuat secara mandiri setelah mendapatkan ilmu pembuatannya dari Walhi Jatim. Kegiatan ini dilaksanakan di depan kantor Kecamatan Jatirogo pada Kamis malam, (02/04/2020).

Sekitar pukul 19.15 WIB Perpusjal yang menamakan dirinya Lintu (lingkaran tanpa pintu) sudah berada di depan Kantor Kecamatan Jatirogo, sambil melapak buku dan membagikan Hand Sanitizer dan Masker gratis kepada masyarakat.

Koordinator lapangan, Sri Prabowo mengatakan, lapak buku tersebut biasa dilakukan setiap hari sabtu malam minggu. Karena saat itu bersamaan dengan kegiatan bagi Hand Sanitizer dan Masker kepada masyarakat, aktifitas lapak juga sekalian dibuka.

“Kita semua kan tau, setelah pandemi ini datang banyak sekali yang menimbun Hand Sanitizer dan Masker. Kalau kita tahu siapa yang nimbun, kita bakal melakukan illegalism sih. Tapi karena mungkin lebih inisiatif, kan juga pendapatan orang sekarang menurun. Kadang kesadaran orang meskipun ada berita kanan dan kiri, ya tau sendirilah rakyat Indonesia gini ya. Kita berusaha insiatif untuk buat ini, terus kita bagikan ke masyarakat” terangnya.

Salah satu anggota Perpusjal Lintu, Zulfikar menjelaskan, pihaknya menimba ilmu pembuatan Hand Sanitizer di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur. Setelahnya, hal tersebut dipraktekan dengan rekan – rekanya Jatirogo untuk dibagikan kepada masyarakat.

“Kalau pembuatannya, sudah ada beberapa yang jadi, ada bahan yang buat sendiri dan ada yang beli. Misalakan alkohol itu kita beli dulu,” kata Zulfikar.

Menurutnya, dengan kegiatan ini, secara tidak langsung akan memberikan pemahaman ke masyarakat. Bahwa tidak semua itu diuangkan, tidak semua itu harus beli. Ketika negara tidak memberikan Hand Sanitizer, kita bisa memberikan dan saling membantu.

Zulfikar menambahkan, dalam kondisi seperti saat ini kita tidak bisa berharap penuh kepada Negara. Kebijakan yang diambil Negara harus bisa dipertanggungjawabkan. Seperti mau memilih karantina wilayah, lockdown, atau segala macam kebijakan, tidak boleh asal ambil kebijakan, harus berpikri bagaimana kondisi rakyatnya. (wid/dil)

/