Selamatkan Ekosistem Pesisir, PEP Tanam 4000 Pohon Mangrove

469
Jason Purba dari PEP, Kepala BLH Pemkab Tuban, Bambang Irawan, Camat Jenu Maftuchin Reza dan Kades setempat saat menanam Pohon Magrove di pesisir pantai Jenu Tuban.

kabartuban.com – Sebagai upaya menyelamatkan ekosistem pesisir pantai Tuban, Pertamina EP (PEP) Asset 4 Sukowati Field tanam 4000 pohon mangrove, di kawasan Mongrove Center Tuban (MCT), Desa/Kecamatan Jenu, Senin (26/11/2018).

Kegiatan yang diikuti oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Camat Jenu, perangkat desa serta warga setempat, juga sejumlah awak media yang juga ikut mensuport kegiatan tersebut.

Seperti yang disampikan oleh Jason Purba, mewakili Field Meneger Pertamina EP, bahwa kegiatan tersebut merupakan cara untuk mengembalikan ekosistem di daerah pesisir, dan mempererat komunikasi dengan stake holder, utamanya Pemerintah Kabupaten.

“Kita kan menggunakan pantai yang di daerah Palang, untuk mengirim minyak FSO (Floating Storage and Offloading, red),” ujar Jason kepada awak media.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban, Bambang Irawan, memberikan apresiasi kepada pada Pertamina EP, atas kegiatan pelestarian pesisir dengan harapan bukan sebagai ceremonial semata, karena tiap tahun acara serupa terus dilakukan.

“Harus di evaluasi yang hidup dan tumbuh berapa, kemudian, saat tanam berapa ribu pohon, itu harusnya dilaporkan,” tambah Bambang.

Pengelola MCT, H Ali Mansyur dalam sambutannya, mengatakan pihaknya sangat senang ada kegiatan pelestarian seperti ini, karena sebagai wujud Sedekah Bumi yang telah memberikan manfaat begitu besar kepada umat manusia.

“Ini wujud syukur kita kepada Tuhan,” katanya.

Pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdun Ibrahim (STITMA) Tuban ini juga mengatakan, saat ini mulai selektif dalam memberikan bantuan bibit ke instansi atau lembaga lain, karena, setelah di evaluasi banyak program penanaman tapi hasilnya tidak dilaporkan ke MCT, atau tidak di tindak lanjuti untuk perawatan.

“Jadi kita sekarang dibuat aturan baru, kalau seumpama meminta bibit 100 dan mati 50 pohon, maka harus di ganti biayanya, sebagai wujud tanggungjawab,” katanya. (Dur/Rul)

/