Seleksi Petugas SE Menuai Kritikan, Kepala BPS: Aturannya Memang Begitu!

532

kabartuban.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban dinilai tidak professional dalam pelaksanaan seleksi petugas Sensus Ekonomi (SE) 2016 yang baru saja digelar beberapa waktu yang lalu. Sejumlah pihak menduga adanya praktik kecurangan dan ‘titipan’ dalam proses seleksi tersebut.

Salah satu peserta seleksi, Nardi warga Kecamatan Montong Tuban mengatakan, ada yang aneh dalam proses seleksi tersebut. Pasalnya, ada peserta yang kursinya kosong tidak hadir dalam proses seleksi, namun saat pengumuman hasil seleksi dinyatakan lulus.

“Aneh ya, masak tidak ikut tes dan kursinya kosong, kemudian hasil di pengumuman nomornya muncul dan lulus. Lha ini kan aneh, nggak datang (tes seleksi) tapi kok lulus,” tuturnya sambil menepuk jidadnya.

Di sisi lain, Irma Wahyu warga Kecamatan Jenu Tuban mengatakan, keberadaan soal tes tulis dalam seleksi SE itu pun disinyalir sudah bocor. Bukan tanpa alasan, karena sebelum pelaksanaan tes berlangsung ada tetangga Irma yang ikut tes dan mengaku mendapat bocoran soal melalui media watshap messenger.

“Dilihat dari hasil pengumuman yang muncul hanya nomor urut, berarti menunjukkan panitia kurang profesional. Semestinya pengumuman itu harus dicantumkan juga hasil poin yang diterima peserta, agar tahu berapa skor yang didapat setiap peserta. Tapi ini tidak seperti itu,”ungkap Irma Wahyu, mengkritisi proses seleksi yang dilakukan oleh pantia dari BPS Tuban.

Tidak hanya itu, Hadi Purwanto warga Kecamatan Montong yang lain, meminta agar pihak BPS Tuban lebih profesional melakukan proses tersebut. Pasalnya, indikasi kecurangan dalam proses tersebut cukup santer dikabarkan.

“Kabarnya ada peserta titipan dari oknum perangkat Desa maupun pegawai Kecamatan. Jika betul terdapat peserta yang mendaftar dari perangkat Desa atau pegawai Kecamatan, tidak masalah. Terpentig pihak BPS harus fair,  terlebih terkait hasil tes dan tidak hanya munculkan nomor urut saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPS Tuban, Prayogo Setyo Widodo dengan tegas membantah adanya ketidak beresan dalam proses seleksi calon petugas SE 2016. Alasannya, seluruh proses yang dilakukan sudah sesuai aturan yang berlaku. Termasuk pelaksanaan tes tulis, panitia mengaku sudah berupaya secara profesional. Jika yang dipermasalahkan terkait hasil pengumuman yang keluar nomor peserta saja, itu sudah sesuai aturan.

“Ya aturannya memang begitu, selama ini pemeriksaannya sudah dilakukan secara terbuka, karena yang mengoreksi hasil tes tersebut dari pegawai BPS sendiri. Sedangkan, adanya kabar oknum perangkat desa maupun pegawai kecamatan sudah pasti lolos itu tidak benar,” terang Widodo, saat ditemui awak media, Rabu (17/2/2016).

Menurutnya, semua perserta disama ratakan dan tidak tebang pilih. Hanya saja, dalam seleksi petugas SE ini diutamakan yang memiliki pengalaman dan pernah terlibat kegiatan sensus.

“Perlu diketahui juga bahwa pengisian biodata juga termasuk dalam penilaian kami, kalau pengisiannya kurang betul, maka poinnya juga akan sedikit. Akan tetapi, jika pengisiannya benar, maka dipastikan nilainya juga akan besar,” tegasnya. (su/im)

/