Bupati Tuban : “Peringati HSN Adalah Fardlu Ain,”

454
Bupati Tuban H Fathul Huda saat memberikan sambutan pada acara Ngaji Resolusi Jihad dalam rangka peringatan HSN 2017 di Pendopo Krido Manunggal Tuban.

kabartuban.com – Bupati Tuban H Fathul Huda ajak kalangan memprofesionalkan santri, dan bagaimana memprofesionalkan Non Santri menjadi santri. Hal ini disampaikan Bupati dalam Ngaji Sejarah Resolusi Jihad, rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 bersama PC GP Ansor Kabupaten Tuban, yang bertempat di pendopo Krido Manunggal, Kamis malam (25/10/2017).

“Peringatan hari santri adalah wajib atau Fardlu Ain,” kata Bupati Tuban, H Fathul Huda dalam sambutanya.

Lebih lanjut H. Fathul Huda memberikan pesan kepada masyarakat yang hadir mengikuti ngaji Sejarah Resolusi Jihad oleh pemerintah daerah Kabupaten Tuban untuk selalu mengingat para pejuang dan pendahulu yang telah memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia, hingga sama dirasakan seluruh masyarakat Nusantara.

“Kita harus memahami, mengagumi, lalu mencintai kemudian, diharap dengan mencintai pejuang energi positifnya masuk dalam diri kita”, pesan Bupati yang juga alumni dari Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini.

Namun, sejarah dahulu tentang santri jika melihat kenyataan yang sekarang, santri masih kalah profesionalitas dengan non santri. Analoginya, jika Santri mempunyai pengetahuan yang sama pasti santri lebih unggul.

“Ironisnya, sekarang non santri yang lebih unggul. Oleh sebab itu tugas kita bagaimana memprofesionalkan para santri untuk unggul dengan non santri lainnya,” tandas Bupati yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PCNU Tuban ini.

Pihaknya juga melihat potensi yang ada dalam santri jika profesional maka santri akan unggul di segala bidang, karena di backup langsung  Allah. Sedangkan kelemahannya santri belum profesional di semua bidang atau lini lain.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten Tuban, KH.Musta’in Syukur mengatakan, masyarakat Indonesia khususnya santri harus mengetahui sejarah yang sebenarnya, bagaimana peran para Masyayikh dan santri dulu mempertahankan kemerdekaan RI. Dengan adanya Resolusi Jihad  untuk berjuang melawan Inggris dan sekutunya, yang di keluarkan oleh KH. Hasyim As’ary, keutuhan NKRI masih tetap terjaga.

“Bagaimana peran santri yang begitu dahsyat berjuang mempertahankan keutuhan Republik Indonesia ini, harus kita syukuri dan di gelorakan pada semangat diri kita dalam mempertahankan NKRI hingga titik darah penghabisan, ” tambahnya.

Pantauan dilapangan dalam peringatan HSN 2017 Ngaji Sejarah Resolusi Jihad NU dihadiri oleh Forkopimda, OPD , Kemenag Kabupaten Tuban dan sejumlah pengurus cabang – anak cabang dan ranting Nadhlatul Ulama beserta Banom – Banom NU dan perguruan tinggi yang berada di Bumi Wali . (Dur)

/