Cahyo Utomo : “Terget Saya Bisa Kelas Asia…”

1324
Cahyo Utomo saat menunjukan beberap tropi dan penghargaan yang didapat selama ini.

kabartuban.com – Cahyo Utomo sang pembalap Nasional asala Desa Gowoterus Kecamatan Montong Kabupaten Tuban menceritakan banyak terkait dengan hoby-nya pada kabartuban.com.  kegemaranya itu muncul sejak dirinya masih duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah, saat itu hanya ikut dan melihat saat beberapa kawanya menggunakan motor modifikasi.

Dari situ muncuk keingian mencoba, hingga akhirnya orang tuanya membelikan semuah motor modifikasi. “Darisana saya mencoba ikut kompetisi, kompetisi pertama saya di FFA Lokal Kabupaten Tuban juara dua tahu 2009,” kata Cahyo Utomo (26/01).

Sejak 2009 itu, kemampuan Cahyo menungang kuda mesin semakin berkembang, skill-nya tidak diragukan lagi, dia mulai merambah ke kompetisi lanjutan hingga tingkat Provinsi, sampai kompetisi Nasional dan tercatat sebagai pembalap Nasional Motor Cross sejak 2015.

Hingga hari ini, lebih dari 200 piagam sertifikat dan tropi penghargaan sudah diboyongnya, dan pada tahun 2016, Cahyo masuk jajaran lima besar pembalap nasional kelas Novis pemula serta awal tahun ini sudah naik tigkat di MX2 Junior 250cc.

“Insyaallah, jika tahun ini mampu di lima besar, semoga 2018 bisa naik kelas lagi, karena terget saya bisa kelas Asia,” kata Cahyo merendah.

Ditahun 2015 dan 2016, Cahyo juga sudah mengikuti seluruh seri dan menjadi juara umum 4. Pemuda ini juga pernah menorehkan namanya menjadi juara satu nasional seri dua Motocross di Magelang 2016 lalu.

“Alhamdulillah semua kompetisi biayanya sendiri dan usaha orangtua saya,”  imbuh Cahyo.

Cahyo Utomo juga menyampikan ia tidak ingin berharap besar dari Pemerintah Daerah soal perhatian, ia hanya ingin fokus meneruskan perjuanaganya hingga menembus Asia untuk membawa nama Indonesia agar mampu berdampingan dengan Negara-negara lain di olahraga Motocross.

“Kalau bisa diakui, ini lho Anak Tuban begitu..?, tapi mau bagaimana, sampai sekarang juga gak pernah ada. Kadang saya melihat Tuban ini bagaimana, peserta kontes dangdut saja begitu diperhatikan, tapi prestasi olahraga tidak,” pungkas remaja ini. (Luk)

/