kabartuban.com – Tragedi mengenaskan terjadi di sepak bola Indonesia hingga timbulkan korban jiwa. Dalam insiden ini mengakibatkan 127 orang tewas dan ratusan orang lainnya dirawat di rumah sakit (RS) imbas dari pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.
“Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia, 2 di antaranya petugas polisi, 34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal di rumah sakit,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Kejadian bermula saat Persebaya Surabaya sebagai tim tamu unggul dua gol terlebih dahulu. Hingga pada menit ke-51 gol Sho Yamamoto memastikan Arema FC bertekuk lutut di hadapan Persebaya Surabaya dengan skor unggul 3-2.
Hasil dari pertandingan ini rupanya tidak bisa diterima oleh pendukung Arema FC yang merupakan tuan rumah dari pertandingan.
Tak terima dengan kekalahan dan merasa kecewa atas hasil dari pertandingan membuat para supporter dari Arema FC langsung turun dan berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar dan membuat situasi tak terkendali.
Baca juga : Wabah PMK Melandai, Pemkab Tuban Lakukan Uji Coba Pembukaan Pasar Hewan Besok
Jajaran dari pengaman terlihat kewalahan untuk mengatasi kericuhan hingga situasi makin tak terkendali yang kemudian membuat para pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton dengan harapan situasi akan kondusif.
Tak main-main kericuhan di Stadion Kanjuruhan ini menimbulkan 127 korban meninggal dunia termasuk dua anggota Polri dan 180 orang lainnya tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang dua diantaranya anggota Polri,,” jelas Nico.
Dugaan sementara para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata dari jajaran keamanan.
Akibat dari insiden ini, kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara selama sepekan. PT LIB dan PSSI sudah mengonfirmasi hal tersebut. (mel)